Advertisement





Iklan

Proyek Jemuran Otomatis Menggunakan Sensor Hujan dan Motor Servo


 

🎯 Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan ini, siswa mampu:

  1. Menjelaskan prinsip kerja sistem jemuran otomatis berbasis sensor hujan.
  2. Menghubungkan Rain Sensor Module dan Servo Motor ke Arduino Uno.
  3. Membuat program agar jemuran otomatis bergerak menutup ketika hujan turun.
  4. Mengembangkan ide kreatif sistem otomatisasi berbasis kondisi cuaca.


🧠 Konsep Dasar

🔹 Prinsip Kerja

Proyek ini mensimulasikan jemuran pakaian otomatis yang akan melipat atau menutup atap ketika hujan, dan membuka kembali saat cuaca cerah.

Komponen utamanya:

  • Rain Sensor Module → mendeteksi adanya air hujan pada permukaan sensornya.
  • Servo Motor SG90 → menggerakkan mekanisme jemuran (misalnya atap atau tali jemuran).
  • Arduino Uno → mengolah data sensor dan memberi perintah pada servo.

🔹 Alur Sistem Kerja

Tidak hujan → Sensor kering → Servo posisi terbuka (0°) Hujan turun → Sensor basah → Servo menutup (90°)

⚙️ Komponen yang Dibutuhkan

NoKomponenJumlahKeterangan
1Arduino UNO1Mikrokontroler utama
2Rain Sensor Module1Sensor pendeteksi air hujan
3Servo Motor SG901Penggerak mekanik jemuran
4Kabel jumper6–8Male-to-Female disarankan
5Breadboard (opsional)1Untuk penyambungan rapi

🔌 Rangkaian Komponen

KomponenPinArduino PinKeterangan
Rain SensorVCC5VDaya sensor
Rain SensorGNDGNDGround
Rain SensorA0A0Pembacaan analog (kelembapan air)
ServoSignal (Oranye)D9Kendali servo
ServoVCC (Merah)5VDaya servo
ServoGND (Coklat)GNDGround

📘 Skema Sederhana (Teks)

Rain Sensor ├─ VCC → 5V ├─ GND → GND └─ A0 → A0 Arduino Servo SG90 ├─ Oranye → D9 ├─ Merah → 5V └─ Coklat → GND

💻 Kode Program Arduino 


#include <Servo.h>

Servo jemuran; // Membuat objek servo
int rainSensor = A0; // Pin sensor hujan di A0
int nilaiHujan = 0; // Variabel untuk menyimpan nilai sensor

void setup() {
Serial.begin(9600);
jemuran.attach(9); // Servo di pin D9
jemuran.write(0); // Posisi awal terbuka
pinMode(rainSensor, INPUT);
}

void loop() {
nilaiHujan = analogRead(rainSensor); // Baca nilai dari sensor
Serial.print("Nilai sensor: ");
Serial.println(nilaiHujan);

if (nilaiHujan < 500) { // Sensor basah (nilai kecil)
jemuran.write(90); // Servo bergerak menutup jemuran
Serial.println("Hujan terdeteksi! Jemuran ditutup.");
} else { // Sensor kering (nilai besar)
jemuran.write(0); // Servo membuka kembali
Serial.println("Cuaca cerah! Jemuran dibuka.");
}

delay(1000);
}


🧩 Penjelasan Singkat:

  • Rain Sensor menghasilkan nilai analog (0–1023).
  • Nilai rendah → permukaan basah.
  • Nilai tinggi → permukaan kering.
  • Servo digerakkan 90° untuk menutup jemuran ketika hujan terdeteksi.
  • Nilai ambang batas (500) bisa disesuaikan tergantung sensitivitas sensor.


🧪 Langkah Kerja

  1. Rangkai semua komponen sesuai tabel koneksi.
  2. Upload kode program ke Arduino Uno.
  3. Buka Serial Monitor untuk memantau nilai sensor.
  4. Sentuh sensor dengan air atau teteskan sedikit air di permukaannya.
  5. Amati servo: saat basah → bergerak menutup (90°), saat kering → membuka (0°).


🧠 Analisis dan Diskusi

  1. Mengapa nilai pembacaan sensor hujan berkurang saat basah?
  2. Apa yang terjadi jika nilai ambang (500) diganti menjadi lebih tinggi?
  3. Bagaimana sistem bisa dibuat agar jemuran tidak cepat berubah saat ada tetesan kecil?


🚀 Soal Tantangan Kreatif

💡 Tantangan 1 – “Jemuran Pintar 2 Arah”

Gunakan dua servo: satu untuk melipat jemuran, satu lagi untuk menutup atap.
Atur agar keduanya bergerak bersamaan saat hujan turun.

💡 Tantangan 2 – “Tambahkan Indikator Cuaca”

Pasang LED biru untuk cuaca cerah dan LED merah untuk hujan.
Gunakan logika if...else yang sama untuk menyalakan LED sesuai kondisi.

💡 Tantangan 3 – “Sistem Anti Salah Deteksi”

Tambahkan delay waktu atau perhitungan rata-rata pembacaan sensor agar sistem tidak langsung berubah hanya karena tetesan kecil.

💡 Tantangan 4 – “Peringatan Hujan via Buzzer”

Tambahkan buzzer agar sistem mengeluarkan suara peringatan saat hujan pertama kali terdeteksi.


🏁 Refleksi Siswa

  1. Bagaimana kamu bisa meningkatkan keakuratan sistem jemuran otomatis ini?
  2. Menurut kamu, sistem seperti ini bisa diterapkan di mana saja di kehidupan nyata?

Posting Komentar

0 Komentar